Agenda berjalan sesuai rencana, selepas asar. Ada dua basecamp untuk keberangkatan. Pertama Hay. Sadis (secretariat) dan kedua Damardasy atau sering disebut Cairo lama. Kemudian keduanya bertemu di terminal Tahrir, dan berngkat bersama menuju Qanatahir.
Telah biasa, dalam mengendurkan otak barang sejenak, selepas ujian, FAS Mesir melakukan refreshing, sebagaimana organisasi-organisasi almamater lainnya. Mulai dari melakukan study tour secara personal, long march di beberapa situs bersejarah dan mancing bersama sebagaimana yang usai dilakukan.
Ada salahseorang anggota yang mengeluhkan rencana tersebut. "Mengapa harus ke Qanatrhir, dimana kepergian kita tidak akan mendapatkan apa-apa?" keluhya. Ada juga yang tetap bersemangat sembari mengatakan: "Saya akan tetap berangkat karena yang memobilisir organisasi almamater". Meskipun demikian, setelah agenda itu berjalan secara alami, semua tampak begitu menikmatinya tanpa ada rasa keterpaksaan. Padahal hampir sehari semalam mereka berada di sana.
Memang, kali ini tidak semua anggota FAS Mesir dapat berpartisipasi. Hal itu disebabkan padatnya aktifitas, sehingga menyebabkan beberapa anggota mengalami benturan satu aktifitas dan aktifitas lainnya. Barangkali, hal paling berharga yang dapat diambil dari perjalanan itu adalah "kebersamaan" dan sejauh mana loyalitas seseorang terhadap organisasi almamaternya.
Reporter: Nurul Ahsan.
Ada salahseorang anggota yang mengeluhkan rencana tersebut. "Mengapa harus ke Qanatrhir, dimana kepergian kita tidak akan mendapatkan apa-apa?" keluhya. Ada juga yang tetap bersemangat sembari mengatakan: "Saya akan tetap berangkat karena yang memobilisir organisasi almamater". Meskipun demikian, setelah agenda itu berjalan secara alami, semua tampak begitu menikmatinya tanpa ada rasa keterpaksaan. Padahal hampir sehari semalam mereka berada di sana.
Memang, kali ini tidak semua anggota FAS Mesir dapat berpartisipasi. Hal itu disebabkan padatnya aktifitas, sehingga menyebabkan beberapa anggota mengalami benturan satu aktifitas dan aktifitas lainnya. Barangkali, hal paling berharga yang dapat diambil dari perjalanan itu adalah "kebersamaan" dan sejauh mana loyalitas seseorang terhadap organisasi almamaternya.
Reporter: Nurul Ahsan.