Sederhana tapi hikmat. Itulah kesan suasana haul mbah Zubair. Ya, FAS Mesir tepat pada hari Kamis tanggal 25 Ramadhan turut mengadakan acara haul KH. Zubair Dahlan yang di Sarang sudah diadakan hari Senin 15 Ramadhan lalu. Memang, semestinya panitia haul yang di-ketua-i oleh Yono Firmansyah ini sudah berencana untuk mem-bareng-kan acara haul bertepatan dengan yang di Sarang, tapi karena sesuatu hal, acara haul baru dapat terlaksana pada hari Kamis, 25 Ramadhan. acara haul tahun ini diadakan dirumahnya KH. Abdul Ghafur di kawasan Darmalak Abbasyiah city dengan dihadiri kurang lebih 25 orang dari berbagai kalangan.
Acara haul mbah Zubair ini memang diadakan rutin tiap tahunnya sebagai refleksi semua anggota FAS Mesir untuk tidak lupa asal usulnya. Bentuk kecintaan seorang santri terhadap kyainya dan tentunya dengan mengharap ilmu yang ditimba dulu di Sarang dapat manfa'at dunia akhirat. Ilmu yang tetap membuat kita berdekatan romantis dengan Allah SWT.
Tepat pukul 16.15 waktu Cairo acara segera dimulai oleh pembawa acara Abdullah Mubarok. Dengan tidak berbasa-basi acara dibuka dengan pembacaan al-Fatihah. Kemudian dilanjutkan pembacaan surat Yasin oleh Ustadz Aniq Munir yang menyempatkan hadir disela-sela kesibukannya ber-I'tikaf ria di Masjid al-Asyraf, bumi Muqottom.
Setelah pembacaan surat Yasin selesai, dengan tanpa komando H. Saiful Arif langsung melajutkan pembacaan bait-bait tahlil dengan mendayu-dayu. Tampak jelas bahwa H. Saiful Arif sudah terbiasa untuk memimpin tahlil. Memang, bujangan asal Surabaya ini sudah tidak diragukan lagi bakat kepemimpinannya. Terlebih, pada Ramadhan beliau selalu menjadi imam tarawih di Masjid sudut-sudut Cairo.
Dengan waktu yang semakin mendekati Maghrib, Abdullah Mubarok, sebagai pembawa acara langsung mempersilahkan kepada KH. Fadholan Musyaffa' MA untuk menutup acara dengan do'a. Tapi entah kenapa, beliau tidah berkenan dan mempersilahkan KH. Abdul Ghofur Maemoen MA untuk memimpin do'a. sempat terjadi negosiasi alot diantara keduanya siapa yang memimpin do'anya. Keduanya saling mempersilahkan sebelum akhirnya KH. Abdul Ghofur MA berkenan menutup acara dengan do'a yang insyaAllah doa mustajabah.
Magrib tidah kunjung tiba, akhirnya acara dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan oleh KH. Fadholan Musyaffa' MA. Beliau adalah sosok kyai yang tidak asing dikalangan masisir (mahasiswa Indonesia Mesir). Disamping Pembina FAS Mesir beliau adalah Rois Syuriah PCINU Mesir. Di sela kesibukannya yang padat beliau sempat hadir beserta seluruh keluarganya. Dalam tausyiahnya beliau berujar bahwa beliau meski tidak mengenal Pondok Sarang secara langsung tetapi beliau adalah cucu murid Sarang. Ini karena guru beliau, KH. Wachid Zuhdi adalah santri Sarang, murid syaikhina KH. Maemoen Zubair. Melanjutkan tausyiahnya, beliau berharap dengan haul ini, santri-santri Sarang selalu mendapatkan berkah dah ridho para kyai Sarang, sehingga mendapat ilmu yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri tapi juga berguna bagi masyarakat dan Negara. Menurut beliau berkah adalah ciri khas yang terdapat dalam pesantren salaf.
Setelah tausyiah selesai waktu berbuka langsung tiba, adzan Magrib berkumandang. Para hadirin langsung menikmati hidangan ta'jil buka puasa. Kemudian dilanjutkan sholat Magrib berjama'ah. Karena keterbatasan tempat acara dan para undangan yang datang lumayan banyak, sholat Magrib berjama'ah dilaksanakan dengan dua babak. Babak pertama dengan imam H. Saiful Arif dan jama'ah babak kedua dengan imam KH. Abdul Ghofur MA. Selesai sholat Magrib dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dengan menu ikan tuna, tempe goreng dan urap gargir sambil beramah-tamah diselingi dengan canda tawa. Indahnya.
Simpek, dalam setiap 15 Ramadhan kami selalu merindumu.
Abdullah Mubarok.